Sabtu, 31 Maret 2012


Cara Membuat Read More di Blogspot - Tips blog kali ini akan membahas tentang cara membuat read more.    Berikut ini Cara Membuat Read More di blogspot.
   

Ada dua Cara Membuat Read More di Blogspot, berikut ini cara pertama.
1. Log in ke blogger > Rancangan > Edit HTML
2. Klik Expand Widgets Templates
3. Cari kode <data:post.body/> dengan menekan Ctrl + F
4. Ganti kode di nomor 3 dengan kode di bawah ini :


<b:if cond='data:blog.pageType != &quot;item&quot;'>
<div expr:id='&quot;summary&quot; + data:post.id'><data:post.body/></div>
<script type='text/javascript'>createSummaryAndThumb(&quot;summary<data:post.id/>&quot;);
</script>
<span class='rmlink' style='float:right;padding-top:20px;'>
<a expr:href='data:post.url'><img src="http://lh3.ggpht.com/_kTaFrEr_318/SkKGIoU-oPI/AAAAAAAAA9g/5A_nTHvFgiI/readmore_thumb%5B2%5D.gif"></img></a></span>
</b:if>
<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'><data:post.body/></b:if>
5. Cari kode <head/>
6. Masukkan kode di bawah ini tepat di bawah kode <head/>

<script type='text/javascript'> var thumbnail_mode = &quot;no-float&quot; ; summary_noimg = 430; summary_img = 340; img_thumb_height = 100; img_thumb_width = 120; </script> <script src='http://script-bamz-us.googlecode.com/files/read-moreotomatis.js' type='text/javascript'/>
7. Simpan template.

Nah, 
Cara Membuat Read More di Blogspot yang kedua sebagai berikut.
1. Log in ke blogger > Rancangan
2. Klik edit seperti di gambar ini (klik untuk memperbesar) :



3. Kemudian isi dengan kalimat yang Anda inginkan. 
Misalnya "Read More..." atau "Baca Selengkapnya..."


4. klik simpan.


Untuk read more versi kedua ini, Anda harus menambahkan atau menekan ikon 
seperti gambar ini :


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7X06PX_-y9kyhVu1Qf-i5Dbw-08Ky0cYxMYpOAchx3PA9xrcafacbQaHBARfW8K-PGYyZ_Z8pupiBdzyP2GU0ddfyr2qN2oj6Rc9Sw8jF6qn_dFfsjNDRaRJvlwyMMX_W3Niq0HQFRn0/s400/cara+membuat+read+more+di+blogspot+2.jpg


Demikian, Cara membuat read more di blogspot . Semoga bermanfaat



Senin, 12 Maret 2012

Treatmen Masalah Motorik Pada Anak Berkesulitan Belajar



Treatmen Masalah Motorik Pada 
Anak Berkesulitan Belajar


dari Catatan Untung Sudrajat pada 29 Juni 2011 jam 5:57
Diterjemahkan oleh Untung S. Drazat
Dari Apendiks Buku The  Hidden Handicapped 
Karya Gordon Serfontein (1993),
Penerbit: A Paramaount Community Company, Australia, pp: 157-181)


A. Koordinasi Gross Motorik (Gerak Kasar)
Anak yang memiliki masalah koordinasi gross motorik biasanya terlihat clumsy (kikuk) canggung, dan kaku. Ia kurang terlatih dalam aktivitas olah raga, dan biasanya lebih betah  duduk di bangku kelasnya. Masalah ini biasanya akan berkaitan dengan konsep diri yang rendah dan perasaan tak adekuat.

Aktivitas gross motorik merupakan aplikasi dari kemampuan menggerakkan otot-otot dan bagian-bagian tubuhnya, mengendalikan gerakan sesuai maksud dan kondisi tubuh, serta kondisi lingkungan-ruang, seperti lateralisasi dan gravitasi. Treatmen berikut diarahkan untuk memperhalus, mengefektifkan dan meningkatkan perasaan “sadar” orientasi ruang dan tubuhnya sendiri. Sebaiknya program dibuat individual karena anak seperti ini biasanya kurang dapat melakukan kegiatan bersamaan.

Prosedur Remedial
  1. Suruh anak melakukan aktivitas lokomotor, seperti berjalan maju, mundur, atau ke samping. Bisa juga berjalan menelusuri garis lurus atau berkelok yang sengaja dibuat di lantai. Pada mulanya bentuk garis tebal, kemudian secara bertahap garis itu diperkecil. Gerak berjalan bisa divariasikan dengan berbagai posisi tangan, misalnya berjalan sambil membawa sesuatu, mendorong kursi, memantul-mantulkan bola ke lantai, atau berjalan dengan mata tertuju ke arah lain.
  2. Suruh anak meniru gerak berjalan binatang, seperti:
     - Jalan Gajah: Badan dibungkukkan ke depan seperti orang ruku’, sambil berjalan lengan dijulurkan ke depan dan digoyangkan ke kanan ke kiri.
     -  Lompat Kelinci: Letakkan kedua tangan di lantai, lutut ditekuk, lalu hentakkan kaki sambil melompat ke depan.
     - Jalan Kepting: Kedua tangan sebagai capit lalu berjalan maju-mundur dengan pelahan dan cepat.
     - Jalan Bebek: Berjalan dengan berjongkok; lutut ditekuk dan tangan berperan sebagai sayap.
     - Jalan Cacing: Posisi merangkak, pertama buat gerakan kecil dengan tangan lalu dengan kaki.
     - Jalan Bulan (Moon Walk): Anak disuruh meniru gerakan kanguru berjalan atau astronot yang berjalan di bulan. 
   
3.  Tanda Loncatan
      Buatlah tanda di lantai sebagai tanda loncatan untuk kaki kanan dan kiri, misalnya warna merah untuk kanan dan biru untuk kiri, atau tulisan “kanan” dan “kiri”. Anak disuruh melompat ke kanan dan ke kiri dengan paduan tanda itu.

4.   Kotak Mainan (Box Game)
       Letakkan dua buah kotak bekas sepatu, satu di depan satu di belakang. Suruh anak melompat dari kotak belakang ke kotak depan, lalu memindahkan kotak yang seka-rang ada di belakangnya ke depan. Begitu seterusnya. Variasikan gerakan dengan menggunakan kaki secara bergantian saat meloncat, atau dengan tangan secara bergantian saat memidahkan kotak.

5.  Berjalan di Tangga
       Letakkan sebuah tangga secara membujur di lantai. Suruh anak berjalan di dalam tangga itu tanpa menyentuh anak tanggaya. Variasikan dengan gerakan maju, mundur, dan melompat.

6.  Bidadari Salju
       Suruh anak telentang di lantai dan menggerakkan tungkai atau lengannya sesuai aba-aba. Mulailah dengan aba-aba gerakan sepasang, misalnya “Angkat kedua kaki tinggi-tinggi”, “Rentagkan kedua tangan lalu raih kepala”. Lanjutkan dengan aba-aba gerakan tunggal, misalnya “Rentangkan tangan kiri”, “angat kaki kanan”. Terakhir, aba-aba untuk gerakan menyilang, misalnya “Gerakan kaki kirimu ke kanan dan kaki kananmu ke kiri”, “Pegang kaki kanan dengan tangan kiri” dan seterusnya

7.   Halang Rintang
       Buatlah rintangan dari kotak, hulahop, papan luncur, kursi, atau yang lainnya. Suruh anak berjalan dengan melompati, menyusup ke bawah, atau mengitari rintangan itu.

8.    Skate Board  
       Merupakan teknik lain yang baik untuk aktivitas gross motorik tubuh. Hal ini dapat dilakukan dengan meletakkan skate board di perut, di lutut, atau bisa juga dengan berdiri di atasnya. Skate board sendiri bisa dimainkan di lantai yang rata, landai atau bergelombang.

9.    Jumping Jack
        Anak dirusuh meloncat, ketika kaki direnggangkan tepukkan tangan di atas kepala. Sebagai variasi, suruh anak meloncat sambil membelokkan atau memutarkan badan ke kanan, ke kiri, ke arah utara, selatan, dan seterusnya.

10.  Hopping
        Anak disuruh melompat dengan sebelah kaki. Ketika turun dari loncatan, masukkan kaki ke hulahop yang di letakkan di lantai. Pola lompatan dilakukan dengan irama, misalnya pola kiri-kiri-kanan-kanan, atau kiri-kiri-kanan, ataupun kanan-kanan-kiri.

11.   Melambung atau Memantul
        Anak disuruh melambung atau loncat memantulkan diri di atas trampolin (jaring pegas), kasur pegas, atau matras.

12.  Skipping
        Aktivitas ini tergolong sulit untuk anak yang memiliki koordidasi gerak rendah. Karena gerakan ini memadukan irama, keseimbangan, dan koordinasi gerak. Jadi, anak perlu bimbingan untuk melakukan skipping.

13.  Bermain Hoolahoop
        Siapkan hulahoop berbagai ukuran. Masukkan hulahop di lengan, kaki, atau pinggang. Suruh anak menggoyang-goyangkannya, memantul-mantulkan bola di dalam hulahop, atau melompat di deretan hulahop.

14.  Bermain Tali
       Seuntai tali yang panjang bisa digunakan untuk berbagai latihan. Suruh anak mem-buat silhuettubuh dengan tali, gunakan untuk mengajarkan body image. Atau suruh anak melakukan petunjuk-petunjuk berikut: “Ikat kursi dengan tali, lilitkan di bagian bawah meja, dan lewati kap lampu. Tali juga dapat digunakan untuk kegiatan bermain loncat-loncatan dengan gerak maju-mundur, atau menelusuri bentangan tali, membuat bentuk atau bidang, membuat huruf atau angka dengan tali, dan seterusnya.


Pendidikan Berkarakter


Tentang Pendidikan Berkarakter

Kebijakan pendidikan karakter. Membuat pendidikan karakter bagian dari filosofi, tujuan atau pernyataan misi dengan mengadopsi kebijakan formal. Jangan sebatas tulisan dan perkataan saja.
Kesepakatan Ada pertemuan orang tua, guru dan perwakilan masyarakat dan menggunakan konsensus untuk memperoleh kesepakatan di mana karakter untuk memperkuat dan apa definisi yang digunakannya.
Kurikulum Terpadu. Membuat pendidikan karakter bagian integral dari kurikulum di semua tingkatan kelas. Mengambil sifat-sifat yang telah Anda pilih dan menghubungkan mereka ke kelas pelajaran, sehingga murid-murid melihat bagaimana suatu sifat mungkin angka ke dalam sebuah cerita atau menjadi bagian dari sebuah percobaan ilmiah atau bagaimana mungkin mempengaruhi mereka. Membuat karakter ini merupakan bagian dari setiap kelas dan setiap subjek.

Pengalaman pembelajaran. Biarkan siswa Anda untuk melihat sifat dalam tindakan, pengalaman itu dan mengungkapkannya. Sertakan berbasis masyarakat, dunia nyata pengalaman dalam kurikulum yang menggambarkan karakter (misalnya, layanan belajar, pembelajaran kooperatif dan rekan mentoring). Luangkan waktu untuk diskusi dan refleksi.

Evaluasi. Evaluasi pendidikan karakter dari dua perspektif: (1) Apakah program yang mempengaruhi perubahan positif dalam perilaku siswa, prestasi akademik dan kognitif pemahaman tentang ciri-ciri? (2) Apakah proses pelaksanaan menyediakan alat dan dukungan guru perlu?
Model peran dewasa. Anak-anak “mempelajari apa yang mereka tinggal,” jadi penting bahwa orang dewasa menunjukkan karakter positif di rumah, sekolah dan dalam masyarakat. Jika orang dewasa tidak model perilaku yang mereka ajarkan, seluruh program akan gagal.

Pengembangan staf. Menyediakan waktu pelatihan dan pengembangan untuk staf Anda sehingga mereka dapat membuat dan melaksanakan pendidikan karakter secara berkelanjutan. Termasuk waktu untuk diskusi dan pemahaman dari kedua proses dan program, serta untuk menciptakan rencana pelajaran dan kurikulum.
Keterlibatan siswa. Melibatkan siswa dalam kegiatan yang sesuai dengan usia dan memungkinkan mereka untuk terhubungkan pendidikan karakter untuk pembelajaran mereka, keputusan-keputusan dan tujuan-tujuan pribadi Anda mengintegrasikan proses ke sekolah mereka.

Mempertahankan program. Program pendidikan karakter dipertahankan dan diperbarui melalui pelaksanaan sembilan elemen pertama, dengan perhatian khusus pada tingkat komitmen yang tinggi dari atas: dana yang memadai; dukungan untuk koordinasi distrik staf yang berkualitas tinggi dan pengembangan profesional berkelanjutan dan sebuah jaringan dan dukungan sistem bagi guru yang melaksanakan program.